Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Memilih Bibit Kelapa Sawit, Begini Caranya

Dampak Memilih Bibit Kelapa Sawit, Begini Caranya, Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua spesies anggota. 

Kelapa sawit afrika (Elaeis guineensis) adalah sumber utama minyak kelapa sawit. Kelapa sawit Amerika (Elaeis oleifera) adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis, dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa sawit ini memiliki peranan yang penting dalam industri minyak yaitu dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan bakunya.

kelapa sawit unggul
Kebun Kelapa Sawit


Cara memilih bibit kelapa sawit

Untuk memilih bibit kelapa sawit yang benar memiliki standarisasinya, walaupun tidak secara detail namun cara ini dapat dijadikan panduan untuk petani perkebunan kelapa sawit. 

Salah memilih bibit akan mengalami kerugian baik dari segi modal penanaman dan lahan juga dari segi waktu yang relative membutuhkan waktu tunggu yang lama dalam masa panen.

Cara memilih bibit kelapa sawit yang benar dapat mengikuti cirri-ciri berikut:

  1. Bentuk tunas yang normal berwarna putih; 
  2. Bentuk anak daunnya melebar dan tidak kusut;
  3. Keadaan tempurung bibit kelapa sawit berwarna hitam gelap;
  4. Kondisi akar panjangnya tidak lebih dari 2 sampai 3 sentimeter;
  5. Kondisi bongkot atau batang dibagian bawah gemuk dan pendek;
  6. Warna calon akar kekuning-kuningan mendekati hijau sedangkan warna batang dan daun bersih keputih-putihan;
  7. Ukuran atau panjang calon batang bibit kelapa sawit yang bagus antara 2 sampai 3 meter;
  8. Bentuk bibit kelapa sawit bulat atau lonjong seperti buah melinjo;
  9. Telah diperiksa oleh Karantina dan dinyatakan sehat.

Penyebaran Kelapa Sawit Di Indonesia

Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

 

Spesies dan Varietas Kelapa Sawit

Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah. Berdsarkn ketebalan endokarpnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang dilolah menjadi minyak adalah buah.


Benih Kelapa Yang Baik Bersertifikat

  • Berasal dari varietas unggul DxP yang telah dilepas secara resmi oleh Menteri Pertanian.
  • Diproduksi di kebun benih khusus yang sudah disertifikasi dengan cara menyilangkan pohon ibu induk Dura (D) dengan menyilangkan pohon bapak Pisifera (P) yang telah teruji keunggulannya.
  • Dapat disertifikasi karena kemurnian genetik terjamin dan perkecambahan benih dilakukan dengan rapi dan sistematis sehingga asal usulnya dapat ditelusuri ke pohon induk.


Benih Kelapa Sawit Ilegal

  • Berasal dari buah atau kecambah yang dikumpulkan di bawah pohon-pohon kelapa sawit yang terdapat di kebun produksi Tenera (T) atau pohon Dura (D) yang disilangkan
  • Perkecambahan dilakukan secara alami dan asal usul pohonnya tidak jelas dan tidak tercatat.
  • Tidak dapat disertifikasi karena asal usulnya tidak jelas dan proses pengecambahannya tidak mengikuti standar yang berlaku.


Dampak Kerugian Menggunakan Benih Kelapa Sawit yang salah

  1. Pengguna benih ilegal akan menghasilkan kontaminasi dura sehingga akan mengurangi produksi TBS dan CPO.
  2. Pengguna benih ilegal akan mengurangi kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang optimal dan biaya yang dikeluarkan sia-sia. Para pekebun akan sulit untuk mengembalikan pinjaman kredit karena produksi yang dihasilkan rendah.
  3. Akan timbul ekses konflik antara PKS dan kebun pemasok TBS
  4. Pelanggaran Undang Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan Undang  Undang Nomor 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
  5. Produktivitas rendah, tingkat produksi TBS hanya 50% rendemen CPO maksimal 18%
  6. Merusak mesin pengolah rendemen CPO
  7. Mengambil pangsa pasar
  8. Penurunan citra produsen benih resmi
  9. Penurunan tingkat produksi CPO secara nasional
  10. Sumberdaya alam, SDM dan modal tidak termanfaatkan secara optimal.

Pemilihan bibit yang benar dan sudah bersertifikat dari kementerian akan terhindari dari gagal panen. Panduan memilih bibit ini dapat dijadikan patokan ketika kamu memilih bibit kelapa sawit untuk ditanam.