12 Varietas Ubi Jalar Yang Harus Diketahui Oleh Petani
Berikut adalah beberapa varietas ubi jalar (Ipomoea batatas) yang dikenal di Indonesia dan dunia, lengkap dengan karakteristiknya.
Varietas ini bervariasi berdasarkan warna umbi, produktivitas, rasa, dan kegunaannya:
Varietas Ubi Jalar di Indonesia
1 Cilembu
Produktivitas: 20-30 ton/ha.
Karakteristik: Kulit cokelat muda, daging kuning-oranye, rasa manis alami (terutama saat dipanggang), tekstur lembut.
Kegunaan: Biasanya dipanggang (dikenal sebagai "ubi madu Cilembu"), konsumsi langsung.
Asal: Cilembu, Sumedang, Jawa Barat.
2. Borobudur
Produktivitas: 25-35 ton/ha.
Karakteristik: Kulit cokelat tua, daging kuning muda, kadar pati tinggi, tekstur agak kering.
Kegunaan: Cocok untuk tepung, industri, atau direbus.
Keunggulan: Tahan terhadap penyakit layu bakteri.
3. Antin 1
Produktivitas: 30-40 ton/ha.
Karakteristik: Kulit ungu muda, daging ungu tua, kaya antioksidan (antosianin), rasa manis sedang.
Kegunaan: Konsumsi langsung, olahan makanan sehat, atau pewarna alami.
Keunggulan: Tahan kekeringan dan hama.
4. Antin 2
Produktivitas: 25-35 ton/ha.
Karakteristik: Kulit merah muda, daging ungu, rasa manis, tekstur lembut.
Kegunaan: Sama seperti Antin 1, populer untuk dessert atau camilan.
Keunggulan: Adaptasi baik di berbagai jenis tanah.
5. Beta 1
Produktivitas: 30-40 ton/ha.
Karakteristik: Kulit cokelat, daging oranye tua, kaya beta-karoten (vitamin A), rasa manis.
Kegunaan: Konsumsi langsung, suplemen gizi, atau olahan seperti kolak.
Keunggulan: Cocok untuk daerah tropis.
6. Saratoga
Produktivitas: 20-30 ton/ha.
Karakteristik: Kulit cokelat muda, daging putih kekuningan, tekstur pulen, rasa netral.
Kegunaan: Direbus, digoreng, atau untuk tepung.
Keunggulan: Tahan terhadap kondisi tanah kurang subur.
7. Lampeneng
Produktivitas: 25-35 ton/ha.
Karakteristik: Kulit cokelat, daging putih, tekstur agak keras, rasa sedikit manis.
Kegunaan: Biasanya direbus atau diolah menjadi keripik.
Asal: Populer di Jawa Timur.
Varietas Ubi Jalar Internasional
8. Beauregard
Produktivitas: 30-50 ton/ha.
Karakteristik: Kulit merah tembaga, daging oranye, sangat manis, tekstur lembut.
Kegunaan: Dipanggang, direbus, atau dibuat puree.
Asal: Amerika Serikat, populer di pasar internasional.
9. Jewel
Produktivitas: 25-40 ton/ha.
Karakteristik: Kulit oranye kecokelatan, daging oranye, rasa manis sedang, tekstur juicy.
Kegunaan: Panggang, sup, atau camilan.
Keunggulan: Tahan penyimpanan lama.
10. Okinawa (Hawaiian Purple)
Produktivitas: 20-35 ton/ha.
Karakteristik: Kulit cokelat keabu-abuan, daging ungu tua, kaya antioksidan, rasa manis lembut.
Kegunaan: Konsumsi langsung, dessert, atau pewarna alami.
Asal: Jepang/Hawaii.
11. Stokes Purple
Produktivitas: 25-35 ton/ha.
Karakteristik: Kulit ungu tua, daging ungu pekat, tekstur kering, rasa manis.
Kegunaan: Olahan makanan modern, seperti kue atau es krim.
Asal: Amerika Serikat.
12. Japanese Yam (Satsumaimo)
Produktivitas: 20-30 ton/ha.
Karakteristik: Kulit merah keunguan, daging putih kekuningan, sangat manis saat dipanggang.
Kegunaan: Panggang, kukus, atau tempura.
Asal: Jepang.
Catatan Tambahan
Produktivitas tergantung pada kondisi tanah, iklim, dan perawatan. Angka di atas adalah perkiraan dalam kondisi optimal.
Warna daging (putih, kuning, oranye, ungu) menentukan kandungan gizi. Misalnya, oranye kaya beta-karoten, ungu kaya antosianin.
Pilih varietas sesuai kebutuhan: konsumsi langsung (manis), industri (pati tinggi), atau kesehatan (kaya nutrisi).
Jika kamu ingin menanam, sesuaikan varietas dengan iklim dan tanah di lokasimu. Untuk rekomendasi lebih spesifik, tanyakan pada dinas pertanian setempat!