8 Tahap Cara Meningkatkan Nutrisi Pada Pupuk Organik
Untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada pupuk organik secara benar, ikuti langkah-langkah berikut:
Pilih Bahan Baku Berkualitas Tinggi
Gunakan kotoran hewan dari sapi, kambing, ayam, atau kelinci yang diberi pakan bernutrisi tinggi, karena kualitas pakan memengaruhi kandungan nutrisi kotoran. Campur dengan bahan organik kaya nutrisi seperti daun kering, sisa tanaman legum (kaya nitrogen), atau limbah dapur (kulit sayur/buah).
Tambahkan Bahan Kaya Unsur Hara
Nitrogen: Tambahkan kotoran ayam atau daun tanaman legum (kacang-kacangan, gamal) untuk meningkatkan kadar nitrogen.
Fosfor: Campurkan abu tulang, tepung tulang, atau kotoran kelelawar/guano yang kaya fosfor.
Kalium: Tambahkan abu kayu (hindari abu arang briket) atau kulit pisang yang kaya kalium.
Mikronutrien: Gunakan kompos dari limbah laut (rumput laut, cangkang kerang) untuk menambah kalsium, magnesium, dan trace elements.
Gunakan Aktivator Mikroorganisme
Tambahkan bioaktivator seperti EM4, trichoderma, atau ragi tempe untuk mempercepat dekomposisi dan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Mikroorganisme membantu menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih mudah diserap tanaman.
Lakukan Fermentasi yang Benar
Tumpuk bahan secara berlapis dengan rasio karbon:nitrogen 30:1 (misalnya, 3 bagian jerami:1 bagian kotoran).
Jaga kelembapan 50-60% (seperti spons basah) dan balik tumpukan setiap 5-7 hari untuk aerasi.
Fermentasi selama 1-2 bulan hingga pupuk matang (tidak berbau, tekstur remah, warna cokelat gelap).
Campur dengan Biochar (Opsional)
Biochar (arang aktif dari pembakaran biomassa) meningkatkan kapasitas menahan nutrisi dan air, mencegah pencucian hara, serta memperkaya pupuk dengan mikronutrien.
Fortifikasi dengan Pupuk Alami
Tambahkan pupuk cair organik (misalnya, urin sapi yang sudah difermentasi atau air rendaman limbah ikan) pada tahap akhir untuk meningkatkan kandungan nitrogen dan mikronutrien. Aduk rata sebelum penyimpanan.
Uji dan Sesuaikan
Jika memungkinkan, uji kandungan nutrisi pupuk di laboratorium pertanian untuk mengetahui kadar NPK. Sesuaikan komposisi bahan jika nutrisi tertentu kurang (misalnya, tambah guano untuk fosfor).
Simpan dengan Benar
Setelah matang, ayak pupuk untuk memisahkan bahan kasar, lalu simpan di tempat kering dan tertutup agar nutrisi tidak hilang akibat paparan hujan atau panas berlebih.
Catatan Penting:
Hindari penambahan bahan kimia sintetis agar pupuk tetap organik.
Pastikan proses fermentasi selesai untuk mencegah patogen atau biji gulma.
Jangan gunakan kotoran hewan yang diberi antibiotik berlebih, karena dapat mengganggu mikroorganisme pengurai.
Dengan langkah ini, pupuk organik akan memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi, lebih seimbang, dan optimal untuk tanaman.
#kalium #natrium #kalsium