Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Budidaya Talas Ungu dan Cara Perawatannya

Menanam talas ungu (Colocasia esculenta varietas ungu) cukup mudah dilakukan, asalkan memperhatikan kondisi lingkungan, media tanam, dan perawatan yang tepat. 

Budidaya Talas Ungu dan Cara Perawatannya


Talas ungu dapat tumbuh baik di berbagai jenis iklim di Indonesia, baik di dataran rendah maupun tinggi. Berikut adalah panduan lengkap cara menanam dan merawat talas ungu:


1. Persiapan Menanam Talas Ungu

a. Memilih Bibit

Jenis bibit:

Bibit talas ungu biasanya berupa umbi atau anakan (tunas) dari tanaman induk yang sehat.

Pilih umbi yang berukuran sedang, tidak cacat, bebas dari penyakit, dan memiliki tunas kecil (mata tunas).

Jika menggunakan anakan, pastikan memiliki akar yang sehat dan daun yang tidak layu.

Perendaman bibit (opsional):

Rendam umbi dalam air hangat (sekitar 40°C) selama 10-15 menit untuk membunuh patogen.

Alternatifnya, rendam dalam larutan fungisida ringan untuk mencegah jamur.

b. Memilih Lokasi Tanam

Iklim: Talas ungu tumbuh optimal pada suhu 25-35°C dengan curah hujan sedang hingga tinggi (1000-2000 mm/tahun).

Cahaya matahari: Talas ungu menyukai tempat yang mendapat sinar matahari parsial (teduh sebagian) atau sinar matahari penuh. Hindari tempat yang terlalu gelap karena dapat menghambat pertumbuhan.

Jenis tanah: 

Tanah yang gembur, subur, dan kaya bahan organik seperti tanah lempung berpasir.

pH tanah ideal adalah 5,5-6,5 (sedikit asam hingga netral).

Pastikan tanah memiliki drainase baik untuk mencegah genangan air yang bisa menyebabkan umbi membusuk.

c. Persiapan Media Tanam

Pengolahan tanah:

Gemburkan tanah dengan cangkul atau bajak hingga kedalaman 30-40 cm.

Tambahkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang yang sudah matang) sebanyak 10-20 ton/ha atau sekitar 1-2 kg per meter persegi.

Jika tanah terlalu asam, tambahkan kapur dolomit (1-2 kg per 10 m²) untuk menetralkan pH.

Pembuatan bedengan:

Buat bedengan dengan lebar 80-100 cm, tinggi 20-30 cm, dan jarak antar bedengan sekitar 50 cm untuk memudahkan drainase.

Jika menanam di lahan basah (seperti sawah), buat parit kecil untuk mengalirkan air.


2. Proses Penanaman

a. Waktu Tanam

Tanam talas ungu di awal musim hujan (Oktober-November) agar kebutuhan air tercukupi secara alami.

Jika di lahan irigasi, penanaman bisa dilakukan sepanjang tahun.

b. Cara Menanam

Jarak tanam:

Atur jarak tanam 50 x 50 cm atau 60 x 60 cm untuk memberikan ruang bagi umbi berkembang.

Jika menanam dalam skala besar, gunakan pola segitiga untuk memaksimalkan lahan.

Kedalaman tanam:

Tanam umbi pada kedalaman 10-15 cm dengan posisi mata tunas menghadap ke atas.

Jika menggunakan anakan, tanam hingga akar tertutup tanah, tetapi jangan terlalu dalam.

Penanaman:

Masukkan umbi atau anakan ke dalam lubang tanam, tutup dengan tanah, dan padatkan perlahan.

Siram secukupnya setelah tanam untuk menjaga kelembapan.


3. Perawatan Talas Ungu

a. Penyiraman

Talas ungu membutuhkan tanah yang lembap, tetapi tidak becek.

Siram 1-2 kali sehari (pagi atau sore) selama 2-3 minggu pertama setelah tanam, terutama jika tidak ada hujan.

Setelah tanaman tumbuh kuat, penyiraman bisa dikurangi, cukup pastikan tanah tetap lembap.

Jika ditanam di lahan basah, perhatikan drainase agar tidak ada genangan air.

b. Pemupukan

Pupuk dasar: Sudah diberikan saat persiapan tanah (kompos/pupuk kandang).

Pupuk susulan:

1 bulan setelah tanam: Berikan pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 5-10 gram per tanaman atau urea (2-3 gram) + SP-36 (3-5 gram) + KCl (2-3 gram).

3 bulan setelah tanam: Ulangi pemupukan dengan dosis yang sama untuk mendukung pembentukan umbi.

Larutkan pupuk dalam air atau taburkan di sekitar tanaman (10-15 cm dari batang), lalu siram.

Pupuk organik cair (opsional): Berikan POC (pupuk organik cair) setiap 2 minggu untuk meningkatkan kesuburan.

c. Penyiangan

Bersihkan gulma secara rutin, terutama pada 1-2 bulan pertama, karena gulma dapat bersaing dengan talas dalam menyerap nutrisi.

Gunakan cangkul kecil atau tarik gulma secara manual untuk menghindari kerusakan akar.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama:

Kumbang daun: Menyerang daun muda. Kendalikan dengan insektisida alami (seperti neem oil) atau perangkap.

Ulat: Makan daun hingga berlubang. Petik ulat secara manual atau gunakan pestisida nabati.

Penyakit:

Busuk umbi: Disebabkan oleh jamur akibat genangan air. Pastikan drainase baik dan gunakan fungisida jika perlu.

Bercak daun: Disebabkan oleh jamur atau bakteri. Buang daun yang terinfeksi dan semprot dengan fungisida berbahan tembaga.

Lakukan inspeksi rutin dan gunakan pestisida organik sebisa mungkin untuk menjaga kualitas umbi.

e. Pembumbunan

Setelah 2-3 bulan, lakukan pembumbunan (menimbun tanah di sekitar pangkal tanaman) untuk mendukung pembentukan umbi yang besar dan melindungi akar dari paparan sinar matahari.


4. Panen

a. Waktu Panen

Talas ungu biasanya siap panen setelah 6-8 bulan, tergantung varietas dan kondisi lingkungan.

Tanda-tanda tanaman siap panen:

Daun mulai menguning dan layu.

Batang utama mulai mengering.

Umbi sudah terbentuk penuh (bisa dicek dengan menggali sebagian tanah di sekitar tanaman).

b. Cara Panen

Gali tanah di sekitar tanaman dengan hati-hati menggunakan cangkul atau sekop untuk mengangkat umbi.

Hindari melukai umbi karena dapat mengurangi daya simpan.

Bersihkan umbi dari tanah dan potong batang sekitar 5-10 cm dari umbi.

c. Penyimpanan

Simpan umbi di tempat kering, sejuk, dan berventilasi baik (suhu 10-15°C) untuk mencegah pembusukan.

Umbi talas ungu dapat bertahan hingga 1-2 bulan jika disimpan dengan baik.


Tips Tambahan

Rotasi tanaman: Setelah panen, hindari menanam talas di lahan yang sama secara berulang untuk mencegah penumpukan hama dan penyakit. Ganti dengan tanaman seperti kacang-kacangan atau sayuran.

Irigasi: Jika menanam di musim kemarau, pastikan ada sistem irigasi yang memadai.

Pemanfaatan sisa tanaman: Daun talas ungu juga bisa diolah sebagai sayuran (setelah dimasak dengan benar untuk menghilangkan kalsium oksalat), dan batangnya bisa digunakan sebagai bibit baru.

Dengan perawatan yang baik, talas ungu dapat menghasilkan umbi yang berkualitas tinggi dan mendukung kebutuhan pangan atau bahkan usaha agribisnis. 

Jika kamu ingin tahu lebih detail, seperti varietas talas ungu tertentu atau cara mengolah hasil panen, beri tahu saya!


Sumber: Grok (ai x.com)

Penafian: Grok bukan dokter; silakan konsultasikan dengan dokter. Jangan bagikan informasi yang dapat mengidentifikasi Anda.


#talasungu #budidayatalasungu #perawatantalas #caratanamtalas