Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

30.000 Spesies Anggrek dan Perkembangbiakan Anggrek

Anggrek mempunyai 30.000 spesies berbeda, dan 200.000 spesies hibrida. Anggrek dapat ditemukan di daerah yang beriklim tropis khatulistiwa, dan tundra Arktik. Alasan keragaman ini terletak pada kemampuan cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan begitu banyak varietas anggrek yang tumbuh subur dalam berbagai kondisi pertumbuhan, relatif mudah untuk menemukan anggrek yang sesuai dengan kondisi yang ada apakah itu teras rumah, jendela dapur atau rumah kaca.


spesies anggrek dendrobium
Dendrobium Orchid

Sebagian besar anggrek yang dibudidayakan adalah tanaman asli daerah tropis. Di habitat aslinya, anggrek menempel pada kulit pohon, atau permukaan tanaman lain. Akar putihnya yang tebal secara khusus disesuaikan untuk menyerap nutrisi terlarut dalam keadaan lembab. Karena anggrek tropis ini biasanya tumbuh tinggi di pepohonan, bukan di lantai hutan, anggrek terbiasa dengan sirkulasi udara yang baik dan banyak cahaya. Kebutuhan cahaya untuk anggrek adalah 12 jam sehari sepanjang tahun, dan membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi, hampir sama dengan kondisi pertengahan musim panas di daerah beriklim sedang.

Apakah anggrek sulit tumbuh? Banyak dari anggrek, bahkan beberapa dari anggrek hampir tidak mungkin untuk tetap hidup, apalagi berkembang, bahkan untuk petani profesional. Tetapi ada lusinan varietas anggrek, dan ratusan hibrida, yang sangat mampu tumbuh di ambang jendela yang cerah atau di bawah lampu .


Bagaimana Anggrek Tumbuh

Anggrek dikelompokkan ke dalam dua kategori besar yang mencirikan kebiasaan pertumbuhannya. Anggrek monopodial memiliki batang tunggal yang tegak, dengan daun tersusun saling berhadapan di sepanjang batang. Batang bunga muncul dari pangkal daun paling atas. Anggrek dengan kebiasaan tumbuh ini termasuk phalaenopsis dan vanda.

Kebiasaan tumbuh yang lebih umum adalah simpodial. Anggrek ini tumbuh mendatar, mengeluarkan tunas baru dari rimpang lama. Daun dan tangkai bunga terbentuk di bagian atas pucuk baru. Banyak anggrek simpodial membentuk pseudobulbs, yaitu tunas bengkak yang menyimpan air dan nutrisi untuk membantu tanaman bertahan hidup dalam periode kekeringan yang berkepanjangan. Anggrek simpodial meliputi cattleya, cymbidium, oncidium dan dendrobium.


Klasifikasi Anggrek Menurut Habitat

Anggrek juga dapat diklasifikasikan berdasarkan habitat aslinya, yang memberikan indikasi suhu, kelembaban, dan tingkat cahaya yang mereka sukai. Anggrek asli daerah tropis lembab, seperti phalaenopsis dan paphiopedilum, lebih menyukai suhu siang hari 73° hingga 85°F, dengan kelembapan 80 hingga 90 persen. Mereka paling bahagia di jendela timur atau tenggara di mana cahayanya tidak terlalu kuat.

Anggrek iklim hangat, termasuk cymbidium dan dendrobium, terbiasa dengan suhu rata-rata 55 ° hingga 70 ° F, pasokan kelembaban yang stabil, dan sirkulasi udara yang baik. Mereka umumnya senang di jendela yang menghadap ke selatan, meskipun mereka mungkin membutuhkan sedikit naungan selama musim panas yang tinggi.

Cattleya dan beberapa oncidium tumbuh di tempat yang hari-harinya kering dan relatif sejuk. Mereka mampu mentolerir musim kemarau yang panjang dengan suhu 80 ° atau 90 ° F, diikuti oleh musim hujan yang berbeda. Kebutuhan mereka akan cahaya tinggi, jadi mereka harus ditempatkan di jendela yang cerah dan menghadap ke selatan.

Anggrek dataran tinggi, seperti masdevallia dan epidendrum, tumbuh di hutan awan di mana suhu rata-rata 60° hingga 70°F, dan kelembapannya sangat tinggi. Anggrek ini lebih menyukai cahaya yang disaring yang tidak terlalu intens.