Fenomena Fluktuasi Harga Cabai Semakin Mahal, Simak Ulasannya
Berita ini dikutip dari beberapa sumber yang valid. Berdasarkan data terkini pada bulan Maret 2025 di Indonesia, harga cabai merah menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan tergantung pada jenis cabai, lokasi, dan tanggal pengamatan.
Berikut adalah rangkuman harga cabai merah di berbagai sumber pada periode ini:
Cabai Merah Keriting:
Pada 21 Maret 2025, harga cabai merah keriting dilaporkan naik Rp841 per kg secara nasional menurut Dataindonesia.id. Namun, pada 10 Maret 2025, harganya turun drastis sebesar Rp5.322 per kg. Di tingkat pedagang eceran nasional per 1 Januari 2025, harga tercatat Rp48.950 per kg setelah turun Rp1.920, menunjukkan tren penurunan yang berlanjut hingga awal bulan. Di Pasar Induk pada 22 Maret 2025, harga dilaporkan Rp55.000 per kg, sementara di lokasi tertentu mencapai Rp79.000 per kg (berdasarkan postingan di X).
Cabai Merah Besar:
Harga cabai merah besar naik Rp588 per kg pada 21 Maret 2025, tetapi sebelumnya pada 10 Maret 2025, harganya turun tajam sebesar Rp7.226 per kg. Di tingkat petani pada 15 Maret 2025, harga tercatat Rp42.000 per kg (berdasarkan postingan di X).
Cabai Rawit Merah:
Harga cabai rawit merah juga bervariasi. Pada 18 Maret 2025, Harian Jogja melaporkan harga Rp89.400 per kg. Namun, pada 10 Maret 2025, harganya turun Rp4.456 per kg, dan per 1 Januari 2025, harga nasional tercatat Rp56.690 per kg setelah turun Rp3.560. Di tingkat petani pada 15 Maret 2025, harga dilaporkan Rp65.000 per kg (berdasarkan postingan di X).
Cabai Merah Umum:
Di beberapa daerah, seperti yang dilaporkan pada 22 Maret 2025, harga cabai merah mencapai Rp45.000 per kg, dengan catatan bahwa harga bisa berubah menjelang Lebaran (berdasarkan postingan di X).
Secara umum, harga cabai merah di Indonesia pada Maret 2025 dipengaruhi oleh faktor produksi, distribusi, dan permintaan pasar, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran. Data menunjukkan adanya penurunan harga di awal bulan, diikuti kenaikan tipis di beberapa hari tertentu.
Namun, harga di tingkat petani cenderung lebih rendah dibandingkan pasar eceran atau pasar induk.
Untuk informasi lebih akurat, harga dapat berbeda di setiap daerah dan pasar lokal, sehingga disarankan untuk memantau perkembangan harian di wilayah masing-masing.